Rabu, 28 Desember 2011

PONDOK PESANTREN RSBI

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang selalu tekun mengikuti jalan petunjuk-Nya.

Trend kehidupan Global saat ini tidak lagi menjadi wacana, namun telah menjadi kenyataan yang ada di dalam aktifitas kehidupan. Dan mungkin yang paling menyolok cita rasa manusia adalah Globalisasi Ekonomi, Industri dan Perbankan, Dan segera merambah ke dunia kesehatan dan dunia pendidikan.

Negri-negri dunia ketiga berebut untuk membuat aturan yang memudahkan aliran modal asing untuk hadir di negri mereka, sehingga investor diharapkan berbondong-bondong dan nyaman memasukkan segala investasi baik dalam sektor perdagangan, perindustrian, pariwisata, perbankan, infrastruktur, pertambangan dan berbagai macam sektor-sektor yang dianggap menguntungkan.

Umat Islam yang telah memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan benar tidak akan terheran-heran dengan kenyataan yang terjadi dan apa yang akan terjadi dengan kejadian kehidupan Global tersebut. Karena semua sudah ada dalam penjelasan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Termasuk kejatuhan moral bangsa-bangsa di negri-negri muslim, merupakan effek awal yang segera muncul akibat kejutan budaya hedonisme yang merambah ke seluruh pelosok dunia.

.

1. Pondok Pesantren RSBI

Asa haruslah terus dibangun dalam setiap jiwa orang Islam, Setiap keluarga Muslim haruslah meyadarkan kepada setiap diri dan anak turunnya akan nilai-nilai Agama Islam yang tinggi dan luhur, Di hari ini budaya hedonisme yang sedang menyebar ke seluruh penjuru dunia dapat di atasi dengan mudah, asal tekun mengikuti jalan para Nabi dan jalan yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW, dan Allah-pun telah menunjuki kita dengan ayat yang sangat menyejukkan hati, yang artinya
.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. 57:20)

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. 57:21)
.

Pendidikan bertaraf internasioanal merupakan trend baru yang perlu disambut dengan penuh kesadaran, karena masing-masing menghendaki kwalitas yang terbaik dan memenuhi standard kalangan yang luas, Rintisan RSBI bagaimanapun bentuk dan keadaan serta pertumbuhannya, merupakan upaya mengejar kesamaan kwalitas dan standard yang diakui oleh dunia Internasional.

Pondok Pesantren RSBI merupakan pilihan menarik bagi para penyelenggara pendidikan yang perlu segera ditumbuhkan kecambah-kecambahnya di seluruh kota-kota di Indonesia. Sebuah pendidikan dan pengajaran Islam yang berbasis Al-Qur’an dan As-Sunnah yang memiliki kwalitas dan standard yang di akui oleh dunia Internasional.

Bagaimana manusia-manusia cerdas dan arief dapat ditumbuhkan dengan kaidah Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun mereka memiliki kemampuan berkomunikasi secara Global, yang mampu menjembatani pergaulan antar bangsa-bangsa di antara pergaulan Global yang semakin hari semakin nyata menembus dan merembes ke seluruh pelosok dunia.

Standarisasi ilmu, iman dan amal sholih dalam Islam sudah begitu jelas dan terang benderang. Al-Qur’an dan As-Sunnah serta penjelasan dari kitab-kitab karya Ulama berkaliber Internasional sudah begitu banyak tersebar dan bahkan sudah terpampang di setiap pondok-pondok pesantren besar.

Yang Perlu di tingkatkan adalah komunikasi para pengasuh-pengasuh pondok di segala pondok yang tersebar di tengah-tengah masyarakat dan segaligus keberanian dari masing-masing pengasuh pondok untuk mau mengakui siapa diantara mereka yang paling tekun, paling teliti dan paling sabar dalam mengikuti jejak Rasulullah Muhammad SAW.

Kesetiaan masing-masing pribadi dalam mengikuti Jejak Rasulullah di jaman Global seperti ini perlu saling di kuatkan dan di sempurnakan, tidak boleh lagi yang satu merasa lebih tinggi dari yang lain, namun suasana awal-awal Hijrah Umat Islam ini haruslah ditumbuhkan dalam diri masing-masing, yaitu rasa saling membutuhkan, saling membantu dan saling menguatkan serta saling melengkapi.

Dunia pesantren, dunia nyata yang dapat merupakan lahan mulia tempat menggali dan menyampaikan ilmu dari generasi lajut ke generasi muda. Budaya membangun kesabaran diantara Ustadz dan Santri dalam menggali dan memahami serta menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari hari.

Bagaimana ilmu tetap terjaga, tidak ada lain kecuali terjaga dalam dunia belajar mengajar. Dunia belajar mengajar akan melestarikan penerapan ilmu dalam dunia nyata. Tanpa adanya sarana belajar mengajar maka ilmu akan hilang dan matilah sebuah cabang ilmu. Dunia Pesantren merupakan lahan yang tepat untuk melestarikan pengungkapan, pemahaman dan pengamalan Al-Qur’an dan as-Sunnah dalam kehidupan sehari hari.
.

2. Menuju Terwujudnya UII (Universitas Islam Internasional)

Umat Islam Indonesia termasuk bagian dari masyarakat muslim internasional, dan pergaulan internasional sudah tumbuh berabad-abad yang lalu. Namun banyaknya umat Islam di Indonesia belum mampu menumbuhkan Universitas Islam bertaraf Internasional.

Negri-negri Muslim di Timur Tengah, dan Afrika telah mampu memiliki universitas Islam Kaliber Dunia. Sedang Indonesia Belum mampu memiliki Universitas Islam Kaliber Dunia.

Dari waktu ke waktu telah lulus dari pendidikan S3 dari Universitas Islam di Saudi Arabia atau Mesir, namun belum ada kemauan dari mereka untuk membangun universitas Islam Internasional yang dapat sejajar dengan kwalitas universitas di Mesir atau di Saudi Arabia.

Sebuah Cita-Cita yang perlu diwujudkan oleh para pakar-pakar Islam, terbentuknya Universitas Islam di Indonesia yang bertaraf Internasioanal, yang dapat terus menerus menggali dan mengemas serta menyajikan Islam dalam sajian-sajian yang semakin mudah di konsumsi oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat Internasional dalam mengilmui, memahami dan mengamalkan Islam.

Dunia modern, Dunia yang semakin tertata rapi, begitu pesatnya perkembangan ilmu tentang menata dunia, sebagai contoh, dunia digital, sampai tingkat electron-elektron pun sudah bisa ditata dengan rapi. Namun semakin hari jiwa-jiwa manusia semakin berserak dan porak poranda, manusia semakin Galau, semakin Gundah, hati semakin Gersang, semakin jauh dari aktifitas nyata yang menyejukkan jiwa dan hati.

Pakar-pakar Islam yang semakin tua, semakin kesulitan menemukan generasi pengganti. Sudah waktunya membangun wadah-wadah formal yang bersifat alamiah. Yang dapat menunjang terwujudnya hubungan yang harmonis dan berkelanjutan di antara para Ustadz dan Santri sebagaimana hubungan antara Rasulullah dan para Sahabat yang begitu alamiyah dan terus menerus, di tengah-tengah dunia modern, dunia formal dalam bentuk Universitas Islam bertaraf Internasional. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada Umat Islam untuk mewujudkannya. Wallahu a’lam.
Wednesday, December 28, 2011, 10:45
FrontPage, Tausiyah MTA Solo